Menjadi Pelatih Pendamping Dalam Pelatihan/ Kursus/Kepramukaan

Sebuah Catatan Dalam Memandu Pelatihan Kepramukaan _ Elang Jawa.

Pelatihan/kursus kepramukaan dapat menjadi lebih dinamis dan bergairah, salah satunya karena peran sosok Pelatih Pendamping. Keberadaan Pelatih Pendamping dapat menjadi jembatan dan katalisator dalam suatu pelatihan/kursus, bila ia mampu menjalankan perannya dengan baik. Yuk kenali bagaimana memerankan diri menjadi Pelatih Pendamping dalam pelatihan/kursus kepramukaan.

 

1 |     Pengertian Pelatih Pendamping

Pelatih Pendamping adalah pelatih yang membantu pelatih utama dalam:

§  memfasilitasi proses belajar peserta,

§  mendampingi kelompok kerja atau regu, dan

§  memastikan seluruh peserta terlibat aktif serta memahami materi dengan baik.

Pendamping bukan hanya “asisten pelatih”, tetapi juga fasilitator lapangan, mentor pribadi, dan penggerak dinamika kelompok.

 

2 |     Tujuan Peran Pelatih Pendamping

Menjadi pelatih pendamping bukan sekadar membantu, tapi untuk:

1)     Menjamin kelancaran proses belajar di tingkat kelompok kecil.

2)     Mendampingi peserta dalam memahami dan mengaplikasikan materi kursus.

3)     Membangun suasana belajar yang kondusif, terbuka, dan suportif.

4)     Memberikan umpan balik konstruktif kepada peserta dan pelatih utama.

5)     Menjadi teladan sikap dan perilaku pelatih profesional.

 

3 |     Tugas-Tugas Pelatih Pendamping

Tugas Pelatih Pendamping sudah dimulai sebelum pelatihan/kursus dilaksanakan. Mari kita kenali tugas-tugas tersebut.

a)       Tugas konkret sebelum kursus:

§  Membantu persiapan administrasi dan logistik.

§  Mempelajari kurikulum dan silabus kursus.

§  Menyusun rencana sesi bersama pelatih utama.

b)      Tugas konkret saat kursus berlangsung:

§  Mendampingi kelompok/regu peserta dalam diskusi, simulasi, dan penugasan.

§  Menjaga dinamika kelompok tetap hidup.

§  Mengamati dan mencatat perkembangan peserta.

§  Menyampaikan laporan harian atau umpan balik kepada pelatih utama.

§  Menjadi fasilitator pada sesi tertentu bila ditugaskan.

c)       Tugas konkret setelah kursus:

§  Membantu evaluasi keseluruhan kegiatan.

§  Memberikan masukan tentang perkembangan peserta.

§  Membantu penyusunan laporan kursus.

Intinya: Pelatih pendamping adalah mata dan telinga pelatih utama di lapangan.

 

4 |     Kompetensi yang Diperlukan

Agar efektif, seorang pelatih pendamping perlu memiliki kompetensi (modal dasar) berikut:

1)   Pengetahuan Kepelatihan, Memahami tujuan, prinsip, dan metode pelatihan kepramukaan.

2)   Keterampilan Fasilitasi, Mampu mengelola diskusi, permainan, dan refleksi dengan efektif.

3)   Komunikasi Empatik, Menjadi pendengar aktif, menghargai perbedaan pendapat.

4)   Observasi dan Analisis, Peka terhadap dinamika kelompok dan kebutuhan peserta.

5)   Keteladanan Sikap, Disiplin, rendah hati, sopan, dan bersemangat.

6)   Kolaborasi, Bekerja harmonis dengan tim pelatih lainnya.

 

5 |     Sikap Profesional Pelatih Pendamping

Jangan mengartikan profesional berarti profesi yang selalu ada “bayarannya” ya. Namun, profesional di sini maksudnya ialah sikap bertanggung-jawab dan dapat dipercaya. Berikut sikap profesional yang perlu dimiliki seorang Pelatih Pendamping dalam pelatihan/kursus kepramukaan:

 

1)  Rendah hati — sadar bahwa peran utamanya mendukung keberhasilan peserta dan pelatih utama.

2)     Kooperatif — aktif bekerja sama dalam tim pelatih tanpa mendominasi.

3)     Disiplin dan tanggap — hadir tepat waktu, siap setiap saat dibutuhkan.

4)     Objektif dan adil — tidak memihak atau berprasangka terhadap peserta tertentu.

5)     Komunikatif — menyampaikan laporan dan masukan dengan sopan dan jelas.

6)     Reflektif — selalu mengevaluasi diri: “Apakah saya sudah membantu proses belajar peserta?”

Pelatih Pendamping yang baik bukan yang paling banyak bicara, tapi yang paling banyak membantu peserta memahami dan berkembang.

 

6 |     Peran Pelatih Pendamping dalam Dinamika Kursus

Dalam praktiknya, pelatih pendamping dapat berperan di berbagai situasi berikut:

Orientasi Peserta, Membantu menciptakan suasana akrab, menjelaskan hal-hal praktis, dan membangun semangat awal.

Kegiatan Kelas/Sesi, Mengamati partisipasi peserta, membantu mengklarifikasi pertanyaan, dan menegaskan poin penting.

Diskusi Kelompok, Memfasilitasi jalannya diskusi agar semua peserta berpartisipasi.

Simulasi atau Praktik Lapangan, Membimbing teknis, memastikan keselamatan, dan memberikan umpan balik segera.

Refleksi Harian, Mengajak peserta menilai pengalaman belajar dan mengambil pelajaran penting.

 

7 |     Contoh Sikap Efektif Pelatih Pendamping

Seringkali, dalam suatu pelatihan/kursus, kita menemui ragam kondisi peserta di luar dugaan (ekspektasi). Terkadang kita menemui kelompok peserta yang pasif, kesulitan memahami materi dari narasumber, dan beberapa kondisi lainnya. Pelatih Pendamping perlu bertindak tepat dalam proses pendampingan peserta yang mengalami situasi-kondisi tersebut. Jangan sampai proses pendampingan tidak berjalan efektif dan dapat menambah permasalahan dalam pelatihan/kursus. Berikut beberapa contoh tindakan Pelatih Pendamping, apabila menemui beberapa kondisi peserta yang tidak diharapkan terjadi.

 

Kondisi

Alternatif Tindakan yang Tepat

Peserta pasif

Ajak bicara dengan pertanyaan terbuka: “Bagaimana pendapat Kak tentang hal ini?”

Kelompok terlalu dominan oleh satu orang

Atur giliran bicara, gunakan teknik round robin (berputar).

Terjadi salah paham

Klarifikasi dengan tenang, gunakan data atau penjelasan pelatih utama.

Ada peserta kesulitan memahami

Beri contoh praktis atau ajak berdiskusi setelah sesi.

Kelompok kehilangan semangat

Lakukan energizer ringan atau beri pujian atas kemajuan kecil.

Intinya: Pelatih pendamping membangun sikap konstruktif dan solutif dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peserta yang di dampingi dalam kelompok.

 

8 |     Etika Pelatih Pendamping

Terdapat banyak pilihan sikap dan perilaku (etika) yang dapat dilakukan oleh Pelatih Pendamping. Namun, setidaknya lalukan beberapa pilihan sikap dan perilaku berikut saat melakukan tugas pendampingan dalam pelatihan/kursus:

1)   Tidak menyela atau menegur pelatih utama di depan peserta.

2)   Tidak memperdebatkan keputusan pelatih utama di forum terbuka.

3)   Menyampaikan masukan secara pribadi dan membangun.

4)   Menjaga rahasia internal peserta (confidentiality).

5)   Menjadi panutan dalam tutur kata, berpakaian, dan perilaku.

Prinsipnya: Pelatih pendamping membangun sikap asertif dan tidak agresif dalam proses pendampingan.

 

9 |     Hasil yang Diharapkan

Pelatih pendamping yang baik akan:

§  menciptakan suasana belajar yang positif,

§  membantu peserta tumbuh percaya diri,

§  menjaga fokus pelatihan tetap sesuai arah, dan

§  mendukung keberhasilan pelatih utama dalam mencapai tujuan kursus.

Pendamping yang efektif tidak selalu terlihat menonjol, tetapi kehadirannya sangat dirasakan manfaatnya oleh peserta dan rekan pelatih.

Penutup

Menjadi Pelatih Pendamping dalam kursus pelatih pembina Pramuka adalah proses belajar kepemimpinan tingkat tinggi — belajar tentang kepekaan, kerja sama, dan pelayanan.

Ia bukan sekadar membantu, tetapi menjadi jembatan antara pembelajaran dan kemanusiaan.

Pelatih utama mungkin mengajar, tapi Pelatih Pendamping-lah yang memastikan setiap peserta benar-benar belajar.

 

Seuntai pesan;

Binalah dirimu, sampai kamu:

§  mempunyai hati sanubari yang tak pernah beku;

§  genggaman tangan yang tak menyakiti tangan orang lain; dan

§  semangat yang tak melukai hati/perasaan orang lain.

 

======================================================

SEMANGAT MENJADI PELATIH PENDAMPING!

======================================================

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APERSEPSI DALAM PELATIHAN

Sejarah Kepramukaan Dunia

Mendaki Gunung Dengan Aman