DISIPLIN DAN KASIH SAYANG
Perahu hanya akan berputar jika kamu mendayung di satu sisi. Mendayunglah bergantian di kedua sisinya, maka perahumu akan melaju ke depan.
Dua orang pembina pramuka (senior dan junior) bersampan di danau buatan dalam sebuah taman rekreasi di sela-sela waktu istirahat ketika mendampingi adik-adik didiknya melakukan darmawisata. Setelah bersampan kurang lebih sepuluh menit pembina junior mengadukan keluh kesahnya selama mendampingi adik-adik didiknya, ia berkeluh “Kak, mengapa adik-adik kita sekarang begitu susah diatur, tidak mau melakukan apa yang kita sampaikan kepada mereka (sambil terus menggerutu akibat perilaku adik-adik didiknya). Pembina senior mengangguk-angguk mendengarkan keluh kesah juniornya.
Setelah si pembina junior puas mengutarakan uneg-unegnya, dengan tenang kakak pembina senior berucap “Dik, sekian lama kita bersampan kakak perhatikan perahu kita hanya memutar di tepian telaga. Cobalah kau dayung sesekali di sebalah kiri dan sesekali di sebelah kanan perahu. Kuperhatikan dari tadi kamu hanya mendayung di sisi kiri perahu." Perahu-pun mulai bergerak ke tengah danau menjauhi tepian.
“Dik, apakah sekarang kamu rasakan perahu kita menjauh dari tepian?" tanya pembina senior kepada juniornya. "Iya Kak", jawab si pembina junior. Bila mendayung di sisi kiri kita namakan “disiplin” dan mendayung di sisi kanan kita sebut “kasih sayang” maka perahu ini akan bergerak ke depan jika kita dayung di kedua sisinya. Ketika tadi kau mendayung hanya di sisi kiri saja, kita hanya berputar-putar saja di tepian danau ini. Sekarang perahu kita pada kedua sisinya dan kita perlahan tapi pasti sampai di tengah danau ini”.
Mengertikah kau dik, jika adik-adik kita hanya kita sentuh dengan kedisiplinan saja mereka hanya akan berputar-putar saja dan merasa jenuh. Tetapi coba jika kedisiplinan kita seimbangkan dengan kasih sayang yang tulus, adik-adik kita tentu akan melampaui kita suatu saat nanti. Cobalah, mari kita membina adik-adik kita dengan disiplin yang bertanggung jawab dan kasih sayang yang sepenuh hati. Pembina muda tersipu mendengar ungkapan seniornya, lalu mereka kembali ke daratan dan memberikan kasih sayang tulus, menanamkan kedisiplinan tinggi kepada adik-adik didiknya. EJ\160525\.
Komentar
Posting Komentar